Asah Kompetensi Lewat Dapur: Mahasiswa Pariwisata Unika Atma Jaya Uji Resep di Culinary Art Studio
Kegiatan uji coba resep di Culinary Art Studio Prodi Pariwisata Unika Atma Jaya merupakan bagian dari pelatihan Asisten Laboratorium yang dirancang sebagai pengalaman belajar berbasis praktik. Melibatkan mahasiswa lintas angkatan, kegiatan ini memberi ruang bagi peserta untuk mengasah keterampilan teknis kuliner, menerapkan prosedur kerja laboratorium secara profesional, serta mengevaluasi hasil secara kolaboratif. Melalui proses ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teknik pengolahan makanan, tetapi juga nilai-nilai kedisiplinan, ketelitian, dan tanggung jawab yang menjadi bekal penting dalam dunia industri pariwisata dan hospitality.
PENGALAMAN BELAJAR
5/3/20221 min read


Tangerang Selatan – Mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya kembali menunjukkan semangat belajar melalui praktik langsung di dapur laboratorium. Selama tiga hari, sejak 25 hingga 27 April 2022, para Asisten Laboratorium mengikuti pelatihan intensif berupa uji coba resep produk di Culinary Art Studio, Gedung Annex, Kampus BSD. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pengalaman belajar berbasis praktik untuk membentuk keterampilan profesional di bidang kuliner.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa angkatan 2019 dan 2021, seperti Chris Sella, Katie Loewel, Karyn Sunjoyo, Angela Alvina Adifranentyas, Anggelina Arini Yopa, Tri Awalia Rejekiati, dan Juan Sebastian Wijaya. Di bawah bimbingan Ibu Liem Shiao Fang, S.Par, para mahasiswa bekerja sama menyiapkan dan menguji berbagai resep, dari roti bluder hingga roti milo berlapis. Pelatihan ini dirancang untuk membiasakan mahasiswa dengan standar kerja di industri makanan dan minuman, mulai dari ketelitian dalam menakar bahan hingga menjaga sanitasi kerja.
Pengalaman belajar semakin terasa nyata saat mahasiswa menghadapi berbagai tantangan di dapur. Proses uji resep tidak hanya soal mengikuti langkah, tapi juga melibatkan banyak penyesuaian di lapangan. Beberapa adonan yang kurang sempurna, tingkat kematangan yang tidak merata, hingga pencarian rasa yang seimbang menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berharga. Mahasiswa dilatih untuk mengamati, menganalisis, dan memperbaiki hasil secara mandiri dan kolaboratif.
Setiap hari, mereka tidak hanya mengolah bahan, tetapi juga mencatat kekurangan resep, membersihkan peralatan, hingga merapikan dokumen administrasi laboratorium. Di hari terakhir, seluruh tim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil kerja mereka. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dapur bukan sekadar tempat praktik, melainkan ruang belajar yang sesungguhnya—tempat mahasiswa membangun keahlian, tanggung jawab, dan ketekunan.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya mengembangkan kompetensi teknis dalam bidang gastronomi, tetapi juga memperkuat soft skills seperti kerja sama tim, pemecahan masalah, dan kemampuan evaluatif—hal-hal yang menjadi kunci dalam menyiapkan lulusan pariwisata yang siap bersaing di dunia kerja profesional.