Dari Balai Kota Batavia Ke Museum Sejarah Jakarta

Museum Fatahillah bukan cuma bangunan tua di Kota Tua Jakarta, tapi saksi hidup perjalanan panjang ibu kota dari masa kolonial sampai sekarang. Di dalamnya kamu bisa lihat koleksi sejarah, ruang tahanan bawah tanah, dan suasana klasik yang bikin berasa balik ke masa lalu. Tempat ini cocok buat kamu yang suka sejarah tapi tetap pengen jalan-jalan santai dengan nuansa vintage Jakarta.

BLOG MAHASISWA

Ryan Alexander

10/30/20252 min read

Sumber foto : Dokumentasi pribadi

Masih di kawasan yang sama di blog sebelumnya, kita bakal lanjutin perjalanan di Kota Tua Jakarta, yang di mana di setiap sudutnya punya kisah dan kenangan masa lampau yang seolah nggak pernah muter. Setelah aku puas muter - muter di sekitar Kota Tua, langkah kita berikutnya akan membawa kita ke salah satu bangunan paling ikonik Museum Fatahilah. Tempat ini menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung yang cukup menyimpan sejarah panjang Jakarta dari masa ke masa.

Dari Balai Kota Batavia Ke Museum Sejarah Jakarta

Bangunan yang berdiri kokoh yang sedang kamu lihat pada foto awal blog ini dulunya merupakan Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707 - 1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan Van Hoorn. Saat masa kolonial telah berakhir, bangunan ini pernah dipakai sebagai markas militer sebelum akhirnya diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada 30 Maret 1974 oleh Gubernur Ali Sadikin. Sekarang museum ini menjadi saksi perjalanan kota Jakarta dari zaman kerajaan, kolonialisme, hingga era modern

Begitu kamu masuk ke dalam museum ini, suasana jadul langsung terasa. Lantai kayu, tangga besar, dan jendela tinggi dengan cahaya lembut yang seolah mengajak kita kembali ke masa lalu. Setiap ruangan penuh dengan berbagai macam peninggalan dari lemari, mata uang, meja, lukisan dan lain - lain yang seolah kamu diajak ke masa lalu kota Batavia sebelum berganti nama menjadi Jakarta.

Koleksi dan Spot Unik yang Sayang Dilewatkan

Museum ini punya banyak koleksi yang beragam mulai dari prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran, perabot antik khas Belanda, benda khas Tionghoa, sampai replika penjara bawah tanah yang dulu dipakai VOC untuk menahan tahanan politik. Ada juga meriam Si Jagur yang legendaris, yang jadi tempat favorit spot foto.

Fasilitas dan Akses ke Museum

Tiket masuk ke museum ini cukup terjangkau, cuma Rp. 10.000 dan bisa di bayar pakai QRIS. Di area museum, ada tenant UMK, yang jualan minuman, makanan ringan, dan oleh - oleh khas Jakarta. Kalau mau istirahat, ada juga area duduk santai sambil menikmati suasana di sekitar museum.

Sumber foto : Dokumentasi pribadi

Begitu kamu selesai explore museum, begitu kamu mau ke arah pintu keluar, jangan lupa perhatiin lukisan mural yang ada di tembok kombinasi visual antara gaya bangsawan Belanda dan sentuhan budaya Indonesia.

Kunjungan ke Museum Fatahillah, ini bukan cuman buat sekedar melihat benda - benda tua, tapi juga buat melihat identitas kota yang tumbuh dari sejarah panjang dan beragam budaya. Rasanya kita seolah diajak buat balik ke masa lalu kota Jakarta di tengah era modern dari kota ini. Tapi perjalanan kita di kawasan Kota Tua masih belum berhenti sampai di sini, masih ada tempat museum lain yang menghadirkan cerita menarik mengenai salah satu budaya Indonesia. Jadi, tunggu di konten blog selanjutnya ya. Bye - bye!

Sumber foto : Dokumentasi pribadi