Dari Batik ke Mangrove: Pengalaman Belajar Lapangan di Desa Wisata Kaliwlingi

Mahasiswa Program Studi Pariwisata UNIKA Atma Jaya dengan peminatan Event Management angkatan 2019 sukses melaksanakan Educational Tourism perdana bertajuk "Explore Dewi Mangrove Sari" di Desa Kaliwlingi, Brebes. Selama dua hari, peserta terlibat dalam berbagai kegiatan berbasis komunitas seperti membatik dengan pewarna mangrove, mencicipi olahan pangan lokal, mengunjungi sentra garam rebus, dan menanam mangrove di Pulau Pasir. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran langsung yang memperkaya pemahaman mahasiswa tentang pariwisata berbasis alam, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan desa wisata.

PENGALAMAN BELAJAR

6/23/20231 min read

Kegiatan Educational Tourism bertajuk “Explore Dewi Mangrove Sari” yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Pariwisata UNIKA Atma Jaya dengan peminatan Event Management angkatan 2019, menjadi bentuk nyata dari pembelajaran berbasis pengalaman lapangan (experiential learning). Diselenggarakan pada 26–27 Mei 2023 di Desa Wisata Kaliwlingi, Brebes, kegiatan ini menghadirkan proses belajar langsung yang mengintegrasikan teori perkuliahan dengan praktik nyata di lapangan.

Selama dua hari, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berperan aktif sebagai pelaku kegiatan wisata berbasis komunitas. Pengalaman dimulai dari workshop Batik Mangrove, yang memberikan wawasan tentang pemanfaatan sumber daya alam lokal sebagai identitas budaya sekaligus peluang ekonomi kreatif. Mahasiswa belajar teknik membatik menggunakan pewarna alami dari mangrove, serta mencicipi olahan pangan berbasis tanaman mangrove, yang memperkuat pemahaman mereka tentang diversifikasi produk wisata.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke sentra garam rebus dan sesi dialog dengan warga serta pengurus Pokdarwis. Diskusi ini memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai dinamika ekonomi lokal, tantangan pengelolaan pariwisata desa, dan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan destinasi berkelanjutan.

Pada hari kedua, mahasiswa terlibat langsung dalam penanaman mangrove di Pulau Pasir, sebuah bentuk pengalaman belajar ekologis yang memperkuat nilai konservasi lingkungan. Melalui aktivitas ini, mahasiswa menyadari keterkaitan antara pariwisata, keberlanjutan, dan ketahanan wilayah pesisir.

Kegiatan ditutup dengan refleksi dan penyampaian pesan dan kesan dari peserta. Mahasiswa juga mengunjungi Rest Area Banjaratma, sebagai contoh revitalisasi ruang industri menjadi ruang wisata. Dari seluruh rangkaian kegiatan, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan praktis, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, komunikasi lintas budaya, serta empati terhadap masyarakat lokal.

“Explore Dewi Mangrove Sari” membuktikan bahwa pengalaman belajar terbaik tidak selalu terjadi di ruang kelas. Justru di tengah lumpur mangrove dan meja batik desa, mahasiswa menemukan makna sejati dari pariwisata yang inklusif, kontekstual, dan berdampak langsung bagi masyarakat.